Siswa kelas XI Tata Busana SMKN 1 Sooko Mojokerto turut berpastisipasi aktif dalam event-event yang diselenggarakan lokal maupun nasional. Event lomba fashion show tema “ Negeri Dongeng” ini dihadiri oleh peserta lomba, peserta bazar serta masyarakat luas pecinta fashion.
Ajang lomba ini meliputi : lomba fashion show , menggambar, tari dan bazar busana yang menyajikan kearifan lokal dari masing-masing peserta. Perhelatan ini diselenggarakan dilantai dasar (Ground) Sunrise Mall Jalan Benteng Pancasila kota mojokerto, Minggu (4/2/2018)
Dalam rangka menampilkan, mengembangkan dan melestarikan salah satu produk kearifan lokal salah satunya “Kain Jumputan”, maka SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto turut berpartisipasi aktif dalam fashion show dan bazar khususnya bidang keahlian Tata Busana dan Tata Kecantikan Rambut dan Kulit. Kelas XI Tata Busana menampilkan desain yang diaplikasikan dalam bentuk “Drapping” (busana tanpa jahitan permanen). Sedangkan Tata Kecantikan rambut dan kulit memberikan sentuhan pada make up dan hair do pada model. Busana diperagakan oleh siswa SMKN 1 Sooko dari ekstra kurikuler Fashion. Bahan yang dipergunakan busana drapping yaitu kain jumput yang merupakan produk unggulan Tata Busana SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto. Sedangkan bazar di stan SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto menjual produk busana ready to wear, kain jumput, serta limbah kain jumput yang dijadikan dompet, tas dan assesoris yang merupakan hasil produksi siswa Tata Busana. Selain mengembangkan dan melestarikan produk kearifan lokal, ajang ini memberikan kesempatan untuk berlatih sebagai enterpreneur dan meningkatkan percaya diri kepada siswa. Mereka mampu menjadi seorang desainer yang komplit, hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mampu mendesain tetapi mampu juga mengaplikasikan dalam bentuk nyata sebuah busana, serta mampu menjadi enterpreneur dibidangnya. Sehingga mereka mempunyai pengalaman nyata yang tidak didapatkan dalam pendidikan formal disekolah.
Nilai positif bagi siswa dalam menyiapkan diri mereka sendiri untuk berkompitisi nyata dimasyarakat dan bagaimana mereka akan mampu bertahan dalam menghadapi pasar bebas di Asia (MEA). “Persaingan global menuntut kita untuk menghasilkan output secara efektif agar tetap dapat bertahan. Menurut UNCTAD (2008), industri kreatif banyak memberikan kontribusi secara nyata pada perekonomian Negara, yaitu peningkatan nilai eksport, penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar serta salah satu penyumbang produk domestik bruto (PDRB). Hal ini juga didukung oleh pendapat Departemen perdagangan (2008) bahwa kontribusi kontribusi industri kreatif terhadap PDB ditahun 2002 hingga 2006 rata-rata mencapai 6,3 % atau setara 152,5 trilyun jika dirupiahkan. Industrikreatif sanggup menyerap tenaga kerja hingga 5,4 juta dengan tingkat partisipasi 5,8%. Sedangkan dari segi ekspor industri kreatif membubuhkan total ekspor 10,6% antara tahun 2002 hingga 2006” (sumber data STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF SEBAGAI PENGGERAK DESTINASI PARIWISATA DI KABUPATEN SEMARANG Nurchayati dan Andalan Tri Ratnawati). Berdasar keterangan diatas dapat dipastikan bahwa Industri kreatif adalah industri yang akan mampu bertahan dalam persaingan global, dibandingkan industri lainnya. Salah satu dari industri kreatif tersebut adalah bidang fashion [ENDANG/LH].